Selasa, 12 Oktober 2010

Sejarah Perkembangan Koperasi Indonesia


Di Indonesia berdiri Hulp en Spaar Bank pada tahun 1855, sejenis koperasi kredit Raiffeisen di Purwokerto Jawa Tengah oleh Raden Patih Artawiria Atmaja yang merupakan pertama kali timbulnya koperasi Indonesia. Berdirinya koperasi tersebut karena keadaan ekonomi yang buruk akibat Pemerintah Hindia Belanda menekan para pekerjanya dengan upah buruh yang tidak sesuai, serta akibat dari tekanan ekonomi dari para pengijon modal besar.
            Pada tahun 1908 Raden Soetomo melalui Budi Utomo berusaha mengembangkan koperasi rumah tangga tetapi kurang berhasil karena dukungan dari masyarakat sangat rendah. Hal ini disebabkan kesadaran mayarakat akan manfaat koperasi masih sangat rendah.Kemudian sekitar tahun 1913 Serikat Dagang Islam yang kemudian menjadi Sarekat Islam mempelopori berdirinya berbagai jenis koperasi Industri kecil dan kerajinan namun juga tidak bertahan lama. Adapun hambatan dari pemerintah Belanda adalah diterapkannya peraturan koperasi No.431 tahun 1915, dimana persyaratan administrasi yang menyangkut masalah perizinan pembiayaan dan masalah-masalah teknis pendirian dan kegiatan usaha koperasi dibuat sangat besar. Pada tahun 1939 koperasi di Indonesia tumbuh pesat, mencapai 1712 buah, dan terdaftar sebanyak 172 buah dengan anggota sekitar 14.134 orang.
            Usaha pemerintah dalam memperbaiki citra koperasi maupun untuk menghidupkan kembali gerakan koperasi telah diusahakan antara lain :
   1. Pada bulan April 1971 BUUD lahir sebagai badan usaha pedesaan
   2. Kemudian muncul pula KUD dan lain-lain fasilitas serta perkreditan lainnya, seperti Kredit Modal Kerja Permanen ( KMKP ), Kredit Candak Kulak )KCK), Kredit Investasi Kecil (KIK), dan lain sebagainya.

Sumber : Drs.Subandi.MM Ekonomi koperasi, penerbit alfabeta
DR. Adler Haymans Manurung, ChFC,RFC. modal untuk bisnis umkm penerbit kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar